Filsuf Spanyol Miguel de Unamuno mengatakan bahwa "iri hati seribu kali lebih mengerikan daripada kelaparan, karena itu adalah kelaparan spiritual." Jika Anda percaya, atau mereka yang berpikir bahwa rasa iri "sehat" ada, Anda harus tahu bahwa penderitaan rahasia ini demi kebaikan orang lain, yang kita semua rasakan pada suatu waktu dan yang telah membawa kita lebih dari satu ketidaknyamanan, jijik dan sakit Itu selalu merusak.

Iri hati adalah perasaan yang harus diterima sebagai salah satu perasaan yang kita rasakan, tetapi perasaan itu harus mulai membuat kita khawatir ketika rasa iri menjadi patologis dan mengganggu kehidupan orang itu, ketika perasaan itu menguasai individu, mengurangi harga diri mereka dan lumpuh untuk menjalani hidup yang sehat.

Orang Yunani kuno mendefinisikan kata iri sebagai "rasa sakit yang disebabkan oleh keberuntungan seseorang yang mirip dengan kita" dan sejarah manusia penuh dengan episode di mana karakter iri dan kejam berlimpah.

Apa yang sebenarnya membuat iri?

Menurut pendapat Dr. Lilia Joya, profesor di Fakultas Psikologi Universitas Otonomi Nasional Meksiko (FP-UNAM), iri hati adalah perasaan impotensi yang dihasilkan dalam diri seseorang sebagai akibat dari tidak mencapai apa yang sangat diinginkannya dan bahwa orang lain telah dapat memperolehnya.

 

Perasaan yang intens

"Perasaan ini dialami ketika sesuatu yang sangat diinginkan, yang bisa dari materi yang baik, profesional, prestasi akademik, bahkan untuk stabilitas emosional seseorang, dan untuk alasan yang berbeda belum mungkin untuk mencapainya. Selain menganggap bahwa kecemburuan adalah identik dengan keberanian atau kebencian terhadap individu yang memiliki barang yang diinginkan, itu diterjemahkan ke dalam keinginan untuk memiliki dan tidak harus dalam keinginan untuk menghilangkan sesuatu dari orang itu. Namun, yang terakhir dapat terjadi ketika objek yang dimaksud adalah satu-satunya, "kata spesialis

Bagaimana mengubah rasa iri untuk keuntungan Anda sendiri

Para ahli percaya bahwa kecemburuan tidak seharusnya dibiarkan tumbuh dalam diri sendiri. Mereka merekomendasikan berhenti dan menggunakan rasa iri sebagai bahan bakar untuk mengatasi dan mencapai apa yang diinginkan. Dengan cara apa? Refleksikan situasinya, jujurlah dengan dirimu sendiri (akui bahwa perilakunya salah), gunakan empati (tempatkan diri Anda di tempat yang lain), belajarlah untuk menyesuaikan diri dengan apa yang Anda miliki (terutama yang baik); berkonsentrasi dan tidak membandingkan kehidupan seseorang dengan kehidupan orang lain; hargai diri sendiri (bekerja untuk meningkatkan harga diri), berani (dalam menghadapi kekalahan, hadapi hidup dengan tenang) dan mengaku, yaitu, berbicara dengan seseorang yang Anda percayai, tolong.

Jangan sampai "hijau" dengan iri hati, lebih baik kita belajar untuk mengatasi sisi yang lebih negatif.