Kecanduan narkotika untuk mengobati rasa sakit

Bagaimana atau kapan seseorang mengalami rasa sakit? Apakah itu rasa sakit untuk tujuan apa pun yang bermanfaat? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab dengan menyebutkan beberapa fungsi dari rasa sakit.

Pertama, rasa sakit adalah penyesuaian yang melindungi kita dari luka . Ini juga berfungsi sebagai bantuan tidak langsung dalam memperbaiki dan mengganti jaringan yang rusak. Tetapi fungsi nyeri yang paling penting adalah untuk memberi tahu orang tersebut bahwa ada sesuatu di tubuh yang salah.

Bahkan rasa sakit yang paling lemah pun memperingatkan jenis kerusakan yang perlu ditangani sebelum menjadi lebih serius. Namun, dalam beberapa kasus, rasa sakitnya terlalu parah atau terlalu kuat bagi seseorang untuk disokong, sehingga itu berubah menjadi obat untuk menghilangkan rasa sakit.

itu obat-obatan yang menghilangkan rasa sakit disebut analgesik, yang ada dua jenis dasar: obat-obatan non-narkotika (parasetamol misalnya), yang dapat dibeli tanpa resep dan obat-obatan narkotika lebih kuat dari yang seharusnya diresepkan oleh dokter.

Dari berbagai jenis narkotika, morfin adalah yang paling banyak digunakan untuk menghilangkan rasa sakit . Dua lainnya yang termasuk dalam kelompok ini adalah kodein (diketahui kurang manjur daripada morfin dan heroin (modifikasi kimia morfin). Morfin dan heroin diakui sebagai dua obat yang paling sering disalahgunakan.

itu narkotika mereka memiliki karakteristik yang tidak diinginkan, misalnya, mereka menghasilkan rasa kantuk yang membuat mengendarai mobil yang sangat berbahaya ketika sedang dirawat. Narkotika juga diketahui mengembangkan toleransi, bahayanya di sini adalah dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk menghasilkan efek yang sama.

 

Tentang dosis

Sementara toleransi berkembang, pengguna dapat menoleransi dosis obat yang akan berakibat fatal bagi mereka yang tidak mengkonsumsi. Hasil akhirnya adalah a kecanduan narkotika dan a ketergantungan fisik dan mint l. Dalam keadaan ini pengguna menjadi sangat tergantung pada narkotika sehingga sindrom penarikan banyak menderita.

Kecanduan narkotika dapat menyebabkan efek tidak menyenangkan lainnya seperti sembelit, gatal, mual dan muntah. Pecandu juga bisa berkembang urtikaria mungkin karena reaksi alergi atau efek kimia dari obat tersebut.

Itulah sebabnya penting bagi seorang dokter untuk mengawasi penggunaan obat-obatan narkotika untuk menghilangkan rasa sakit, untuk semua bahaya yang terkait dengan kecanduan yang dijelaskan di atas. Penting juga dipahami bahwa obat-obatan narkotika cenderung menekan refleks yang membuat seseorang bernafas. Ini adalah penyebab kematian yang biasa di Indonesia overdosis narkotika.


Obat Video: Bincang Santai: Cara Mengobati Pecandu Narkoba - Ustadz Abdullah Taslim, MA. (April 2024).