Bisakah jantungmu berbau?

Hidung kita bukan satu-satunya organ tubuh kita yang mampu merasakan bau, tetapi jantung, darah, dan paru-paru juga dapat melakukannya karena mereka memiliki reseptor penciuman yang sama dengan yang ada pada organ itu, ungkap sebuah studi tentang Universitas Munich , Jerman.

Hasil penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan American Chemical Society di New Orleans, yang menunjukkan bahwa bau-bauan bisa memainkan peran yang jauh lebih penting dalam kehidupan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Menurut Peter Schieberle, penulis senior dan peneliti di Universitas , kita dapat merasakan bau dengan hidung berkat reseptornya, zat yang disebut bau, yang menerjemahkannya menjadi aroma yang kita tafsirkan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan di otak ".

Setelah makanan dikonsumsi, komponen-komponennya berpindah dari lambung ke aliran darah, menjelaskan spesialis, sehingga, melalui mekanisme yang masih belum jelas, reseptor ini mendasari baik jantung, paru-paru dan organ non-penciuman lainnya, yang mampu merasakan bau dan memprovokasi reaksi tertentu.

Stimulus dari lingkungan mengirimkan informasi ke sirkuit prosesor, yang merupakan otak dan sumsum tulang belakang, di mana sinyal ditafsirkan dan dikirim ke komponen periferal yang menggerakkan tubuh.

Sistem saraf pusat memiliki elemen untuk merekam sensasi lingkungan, yang dikenal sebagai reseptor, seperti penciuman, sehingga keberadaannya penting di bagian tubuh lain, bukan hanya di hidung.

Indera penciuman manusia 10 ribu kali lebih sensitif daripada indera kita yang lain, dan itu adalah satu-satunya tempat di mana sistem saraf pusat terpapar langsung ke lingkungan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aroma merangsang sistem saraf pusat, yang mengubah suasana hati, memori, emosi, sistem kekebalan tubuh dan sistem endokrin; itu mempengaruhi pilihan pasangan, dan bahkan persepsi aroma tertentu dapat menunjukkan masalah kesehatan.