Siapa yang terpengaruh?

Ada hari-hari di mana kita dapat melihat diri kita di cermin dan merasa bahwa kita terlihat spektakuler dan orang lain di mana kita berpikir kita fatal, namun, ketika ini menjadi obsesi kita bisa jatuh ke dalam tubuh dysmorphia.

Dalam sebuah wawancara untuk GetQoralHealth, the psikolog Monserrat López, spesialis Klinik Bantuan Pasien dari Psychoanalytic Society of Mexico (SPM) , merinci bahwa dismorphia tubuh adalah kelainan yang menghasilkan persepsi tubuh yang tidak nyata.

"Mereka adalah orang-orang yang menaruh banyak identitas mereka di tubuh, yaitu, bagaimana mereka melihat mereka, bagaimana perasaan mereka. Mereka biasanya tumbuh dengan gagasan bahwa nilai mereka terletak pada bagaimana penampilan fisik mereka, "katanya.

Orang itu tidak melihat tubuhnya sebagaimana adanya, yaitu, ia tidak memiliki persepsi yang nyata tentang dirinya. Dia tidak suka gambarnya karena dia pikir dia cacat, meskipun dia tidak; jadi dia menggunakan operasi plastik agar terlihat lebih baik, kata sang spesialis.

Jenis kondisi ini biasanya timbul oleh psikosis, yaitu orang yang berhalusinasi dengan tubuhnya; atau, ketika menderita gangguan depresi yang ditimbulkan oleh masalah harga diri atau konsep diri.

 

Siapa yang terpengaruh?

"Ini lebih sering terjadi pada wanita karena tekanan budaya dan sosial terhadap citra fisik mereka, namun, pria juga mencerminkan jenis perilaku ini melalui olahraga yang berlebihan (vigorexia) atau konsumsi pil yang berlebihan untuk meningkatkan massa otot", mengklarifikasi Monserrat López.

Orang-orang utama yang terkena dysmorphia tubuh adalah mereka yang menderita depresi, memiliki perilaku obsesif-kompulsif, kesedihan, fobia sosial atau gangguan yang lebih kuat seperti skizofrenia.

 

Dismorfisme tubuh, obsesi yang fatal

Dismorphia tubuh dapat memiliki hasil yang fatal karena kinerja operasi plastik yang berlebihan untuk memodifikasi gambar.

Kadang-kadang, ketika orang tidak puas dengan hasil operasi plastik, mereka bertobat dan memutuskan untuk menjalani prosedur bedah lain dan seterusnya.

"Orang yang menderita gangguan jenis ini mempertaruhkan hidup mereka secara konstan dengan praktik teknik atau perawatan yang tidak sehat," kata Monserrat López.

Perawatan psikologis adalah solusi untuk mengatasi kondisi seperti ini, karena itu akan membantu mereka untuk menghadapi pikiran-pikiran obsesif, untuk menenangkan kecemasan dan merasa kurang tertekan dengan citra mereka.

Selain itu, "mereka akan memiliki kesempatan untuk menemukan fitur baru di dalamnya, mengenal satu sama lain dengan lebih baik, memiliki hubungan yang lebih baik", simpul spesialis. Dan Anda, bagaimana Anda membangun identitas Anda?