5 makanan vs penyakit hati

Dianggap sebagai serangkaian gangguan yang menghasilkan perubahan pada fungsi utama hati, penyakit hati dapat menyebabkan kerusakan akut, segera atau kronis, menurut Yayasan Meksiko untuk Kesehatan Hati.

Salah satu penyakit hati yang paling umum, jika bukan yang paling banyak, adalah hepatitis atau peradangan hati, sedangkan konsekuensi kronis yang paling penting dari penyakit ini adalah sirosis, karena bersifat progresif dan fatal. Karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegahnya.

Diet sehat adalah strategi vital yang dapat membantu hati pulih ketika sakit, dan terkadang itu merupakan bagian penting dari pengobatan penyakit hati. Dalam pengertian itu, menurut pulevasalud.com, kami menyajikan beberapa makanan yang membantu melindunginya:

1. Minyak zaitun Minyak zaitun mentah adalah terapi untuk hati karena memberikan dasar lipid yang membantu menangkal dan mengurangi konsentrasi racun dalam tubuh.
 

2. Alpukat . Studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alpukat secara teratur meningkatkan kesehatan hati karena membantu tubuh memproduksi glutathione, antioksidan yang membantu melindungi sel dari spesies oksigen reaktif, seperti radikal bebas dan peroksida.
 

3. Stroberi. Buah ini memiliki keuntungan mengatur fungsi hati, membantu membersihkan dan memurnikan tubuh kita dari aksi akumulasi racun. Selain menasehati konsumsinya jika menderita hepatitis.
 

4. Biji-bijian utuh . Dengan memiliki kandungan vitamin kelompok B yang tinggi (beras merah, gandum utuh), ia meningkatkan metabolisme lemak secara umum, serta fungsi hati dan dekongesti hati.
 

5. Apple Buah ini kaya akan pektin memfasilitasi pengosongan empedu dan dekongesti hati, selain memiliki komponen kimia yang diperlukan untuk tubuh kita untuk dilepaskan dan dibersihkan dari zat beracun. Singkatnya, itu membuat proses pembersihan lebih mudah bagi hati.

Pertimbangkan penting untuk diingat bahwa untuk mencapai efek menguntungkan dari makanan ini untuk melindungi hati Anda dan mencegah penyakit hati tertentu, harus dimasukkan ke dalam makanan secara bervariasi dan seimbang, dan selalu di bawah bimbingan seorang spesialis.