7 kebiasaan mengkonsumsi kurang konservatif

Apa risiko pengawet makanan? Ini adalah zat kimia yang, ketika sengaja ditambahkan ke makanan, cenderung mencegah atau menunda kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme oleh makanan. Mereka digunakan hari ini di banyak makanan industri. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Benzoat
  2. Paraben
  3. Mengusulkan
  4. Sorbates

Konservatif yang digunakan secara teratur terbuat dari senyawa kimia yang mengandung natrium, seperti halnya Sodium Benzoate. Penggunaannya berorientasi pada makanan asam seperti: jus, acar, ceri, margarin, dan dressing. Mereka berbiaya rendah, tetapi ketika kejang epileptiform konsentrasi tinggi dapat terjadi.

Selain itu, natrium adalah mineral yang asupannya harus dibatasi pada orang yang menderita penyakit seperti: Hipertensi arteri sistemik dan insufisiensi ginjal.

Beberapa rekomendasi penting untuk mengonsumsi yang kurang konservatif adalah:

1. Ini lebih suka konsumsi jus alami, bukan yang industri.
2. Masak pengawet buah buatan sendiri, alih-alih membelinya di supermarket.
3. Persiapkan pembalut secara instan, gunakan lemon, cuka, atau minyak alih-alih membeli yang diindustrialisasi.
4. Hindari mengkonsumsi keju seperti Swiss, karena kandungan propionatnya (pengawet) secara alami lebih besar daripada keju lainnya.
5. Periksa label nutrisi dari produk industri, cari legenda yang mengatakan: "Bebas dari konservatif".
6. Pastikan untuk membeli roti yang bebas dari bahan pengawet, karena kadang-kadang disemprot dengan sorbate untuk mencegah penyebaran jamur.
7. Hindari konsumsi sosis dan makanan asap, karena pengawetnya dikaitkan dengan pembentukan tumor.

Anda bertanggung jawab atas diet dan kesehatan Anda, jadi di dalam diri Anda adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup Anda. Dan Anda, berapa banyak makanan dengan pengawet yang Anda konsumsi per minggu?
 


Obat Video: 97% Owned - Economic Truth documentary - How is Money Created (April 2024).