Mereka mengidentifikasi molekul yang memengaruhi infark

Para peneliti mengatakan Darah , jurnal dari American Society of Hematology, bahwa temuan ini dapat mengarah pada cara baru untuk mendeteksi dan mengobati penyakit jantung , kelainan itu jantung paling umum dan salah satu penyebab utama kematian prematur di banyak negara di dunia.

Diperkirakan itu satu dari lima pria dan satu dari tujuh wanita saat ini sedang sekarat karena penyakit ini di dunia.

itu penyakit jantung Itu terjadi ketika pembuluh darah gagal membawa jantung pasokan darah yang memadai, dan karenanya oksigen.

itu pembuluh darah mereka ditutupi oleh lapisan, yang disebut endotelium , yang mengatur sirkulasi darah. Tetapi ketika endotelium terluka, serangkaian mekanisme, disebut hemostasis , yang dapat menyebabkan koagulasi .

Diketahui bahwa trombosit, sel-sel kecil yang bersirkulasi melalui darah , memainkan peran mendasar dalam hemostasis karena mereka dapat bergabung bersama untuk memprovokasi pembentukan gumpalan .

Sekarang, para ilmuwan dari universitas di Indonesia Leicester dan Cambridge, di Inggris, mereka berhasil mengidentifikasi molekul yang memainkan peran penting dalam pengaturan trombosit.

Temuan itu, kata mereka, akan membantu mengidentifikasi orang yang memiliki lebih banyak risiko pembentukan gumpalan .  

Deposit trombosit

"Sudah sejak lama kita tahu bahwa kegiatan PT trombosit dan pembentukan gumpalan bervariasi antara orang yang berbeda "jelas guru Alison Goodall , dari Departemen Ilmu Kardiovaskular dari Universitas Indonesia Leicester, yang mengarahkan penelitian.

"Dan sekarang kita dapat mengidentifikasi beberapa alasan genetik mekanisme ini, "tambahnya.

Dalam penelitian tersebut, yang melibatkan pasien dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris yang menderita serangan jantung, ditemukan bahwa mereka yang menderita kelainan tersebut menunjukkan tanda genetik tertentu dalam protein tersebut.

Perbedaan ini, kata para peneliti, tampaknya meningkatkan risiko trombosit menjadi lebih "lengket "Dan mereka menumpuk di deposito untuk membentuk gumpalan.

Menurut para ilmuwan, temuan ini dapat mengarah pada pengembangan obat baru yang mengurangi risiko pembekuan dan jumlah kematian apa yang menyebabkan gangguan ini.

"Studi ini akan membantu kita mengungkap pertanyaan kompleks mengapa beberapa orang memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung daripada yang lain," kata profesor. Willem Ouwehand, yang juga berpartisipasi dalam penelitian ini.

"Suatu hari nanti ini dapat mengarah pada generasi baru obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penyakit yang menghancurkan ini," tambah peneliti.

Studi ini merupakan bagian dari proyek Bloodomics , salah satu penelitian terbesar yang dilakukan di Eropa tentang penyebab penyakit jantung .

  

Sumber: BBC Science