Meningkatkan fungsi kognitif dan harga diri

Berolahraga dengan intensitas sedang hingga kuat, secara teratur juga dapat meningkatkan kinerja akademik siswa, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal British Journal of Sports Medicine .

Semakin kuat latihan, semakin besar dampaknya pada hasil dalam bahasa Inggris, matematika, dan sains. Namun, mereka tidak dapat menjelaskan penyebab pasti yang mendasari hubungan aktivitas fisik dan kinerja akademik.

 

Meningkatkan fungsi kognitif dan harga diri

"Beberapa saran telah dibuat tentang mengapa tautan ini ada: misalnya, aktivitas fisik dapat meningkatkan waktu yang dihabiskan dalam tugas-tugas kelas, atau mungkin berdampak pada harga diri," kata peneliti studi tersebut. Josephine Booth, profesor di Universitas Dundee , di Skotlandia.

Mungkin ada penjelasan biologis, katanya, karena peneliti lain menemukan bahwa tingkat aktivitas yang rendah dapat mempengaruhi struktur dan fungsi otak, serta kinerja sekolah siswa.

Booth tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah motivasi umum menjelaskan kaitannya, yaitu, bahwa anak-anak berkinerja tinggi melakukan latihan dan tugas akademik dengan baik. "Dalam penelitian ini kami tidak bisa menyesuaikan kepribadian," katanya.

 

Latihan, penting dalam kebijakan pendidikan

Setelah mengevaluasi hampir 5.000 anak, Booth dan timnya mengukur durasi dan intensitas latihan harian siswa selama tiga hingga tujuh hari, ketika mereka berusia sebelas tahun. Para siswa menggunakan alat di sabuk untuk mengukur aktivitas.

Pada usia 11, anak-anak dari kedua jenis kelamin tidak mencapai 60 menit latihan harian yang disarankan. Anak laki-laki, rata-rata, 29 menit, dan perempuan, 18 menit.

Mereka yang paling banyak berolahraga, tampil lebih baik dalam ujian akademik nasional. Pada usia 11, anak-anak yang melakukan olahraga paling banyak memiliki kinerja yang lebih baik di ketiga subjek. Kegiatan ini sangat membantu kinerja anak perempuan dalam sains. Obligasi tersebut diselenggarakan pada usia 13, 15 dan 16 tahun.

Para peneliti mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja sekolah, seperti status sosial ekonomi, berat lahir, usia ibu saat lahir dan merokok selama kehamilan, tetapi hubungan itu tetap ada.

Menurut Booth, penulis penelitian, temuan memiliki implikasi penting untuk kebijakan pendidikan, menunjukkan bahwa sekolah harus menghargai aktivitas fisik sebagai cara untuk meningkatkan kinerja kelas.


Obat Video: KISAH NYATA..!! MANFAAT BUAH PETE YANG MENAKJUBKAN (April 2024).